Coretan : Ervina
Rahiem
Ah, rasa.
Tak hentinya
kau membuatku cemburu.
Tak bosannya kau buat kuterluka.
Tidakkah kau jenuh mendengar teriakku?
Tak bosannya kau buat kuterluka.
Tidakkah kau jenuh mendengar teriakku?
setiap waktu…
Tidakkah kau lelah melihat mataku yang membasah?
Tidakkah kau lelah melihat mataku yang membasah?
hampir di
setiap aku tersentuh akan rasaku.
Akanmu...
Bukan aku tak
pernah bermaksud untuk membunuh rasa ini.
Sekian mil, telah kucoba berlari tanpa menoleh ke belakang
Sekian mil, telah kucoba berlari tanpa menoleh ke belakang
berharap aku
takkan pernah melihatmu lagi.
Sekian malam, telah kubenamkan diri dalam sunyi tanpa menatap sang bintang
Sekian malam, telah kubenamkan diri dalam sunyi tanpa menatap sang bintang
berharap aku takkan
menemukan skesta bayangmu lagi.
Sekian waktu, telah kubiarkan sepi merajai hati tanpa melihat senyummu,
Sekian waktu, telah kubiarkan sepi merajai hati tanpa melihat senyummu,
tanpa mendengar
suaramu,
berharap
rinduku akan pergi seiring malam dan siang yang terus berganti.
Namun aku lupa,
Namun aku lupa,
ketika malam
bergantikan pagi,
di suatu ketika sang rembulan pasti kembali dan
mentari pun akan datang lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Syukron sudah meninggalkan pesan di blog ini. ^_^