FLP. Sebelumnya aku sama sekali
tidak tahu tentang ini, padahal hobi yang kutekuni beberapa tahun belakangan
ini seharusnya membuat kata FLP tidak asing bagiku, tapi sungguh aku tak pernah
tahu sama sekali tentang FLP kala itu. Suatu ketika, seorang teman mem-forward SMS padaku, yang isinya tentang sebuah
seminar menulis nasional yang diadakan oleh FLP Wilayah Kal Sel. Teringat
dengan hobi tulis menulis, aku pun menyatakan diri untuk ikut serta dalam acara
tersebut.
Minggu,
15 Mei 2011. Aku bersama seorang temanku menuju aula ex.Dekrasnada Kal Sel yang
terletak di Kompleks Perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan. Nuansa Islami!
itulah yang kurasakan saat berdiri di pintu masuk aula dan melakukan daftar
ulang. Tempat duduk peserta laki-laki dan perempuan terpisah. Padahal saat itu
aku datang bersama seorang teman laki-lakiku, sempat kagok juga awalnya
karena aku terbiasa berbaur dengan orang yang sudah kukenal sebelumnya dalam setiap kegiatan (ya, maksudnya sih kalau nggak ngerti kan ada yang ditanya, hehe). Apa boleh buat? kami hanya berdua dan aku harus terima kenyataan bahwa aku harus duduk sendiri!
karena aku terbiasa berbaur dengan orang yang sudah kukenal sebelumnya dalam setiap kegiatan (ya, maksudnya sih kalau nggak ngerti kan ada yang ditanya, hehe). Apa boleh buat? kami hanya berdua dan aku harus terima kenyataan bahwa aku harus duduk sendiri!
Dari
seminar yang diisi oleh Mbak Izzatul Jannah (Ketua FLP Pusat) dan Kang Y.S Agus
Suseno (Sastrawan Kal Sel) itulah aku baru tau bahwa FLP atau Forum Lingkar
Pena adalah sebuah organisasi kepenulisan yang tersebar di seluruh Indonesia
dan bahkan dunia, wow! Ke mana aja selama ini, Vin? hehe. Kadang malu juga, mengaku
hobi menulis tapi nggak tahu tentang FLP dan organisasi kepenulisan lainnya.
Ya, maklum lah, selama ini aku menulis hanya untuk kesenangan pribadi,
menuangkan khayalan yang mengendap di pikiran, dan mengkreasikan kata-kata
dalam tulisan. Padahal temanku itu, sudah tahu banyak tentang FLP sejak dia
masih duduk di bangku SMP, bahkan dia berminat sekali untuk jadi anggota FLP,
hihi ^_^
Kesan
setelah mengikuti seminar? biasa aja. Hehe. Memang sih, aku cukup terkesan
dengan peluncuran buku perdana FLP Wilayah Kal Sel. Apa pikiranku saat itu
coba? “Ada juga
ternyata penulis dari Kalimantan Selatan, hihihi.” Kacau memang, ckckck. Tapi
diam-diam ada rasa penasaran juga ternyata tentang FLP. Di akhir acara, panitia
mengumumkan bahwa formulir pendaftaran anggota baru FLP cabang Banjarmasin
dapat diambil sama panitia dan langsung diisi di tempat. “Ikut, yuk?” ajakku
pada temanku. Sempat ada ragu, karena aku dan temanku terpisah domisili, aku di
Banjarmasin dan dia di Banjarbaru, sementara FLP sendiri mempunyai cabang di
dua kota tersebut. Bodo! isi saja
dulu formulirnya, untuk ke depannya lihat nanti lah. hehe. Akhirnya dengan
setengah keyakinan, kuputuskan mengisi form keanggotaan yang banyak kosong
karena aku sama sekali tak punya pengalaman tulis menulis, hehe ^_^.
Seolah-seolah bersikap tenang, ternyata ada
harap-harap cemas juga menunggu undangan dari FLP, hehe. Setelah dua bulan
menunggu, akhirnya di pertengahan Juli salah satu panitia mengirimkan SMS yang
aku tunggu-tunggu. Calon angggota baru
FLP diharapkan dapat berhadir dalam Meet and Great FLP Cabang Banjarmasin di
halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Kuajak temanku yang dulu sama-sama
mengisi formulir keanggotaan untuk hadir, tapi sayang dia berhalangan karena
sedang ada tugas KKN di luar kota.
Bermodal nekat, jadilah aku berangkat seorang diri. Tak ada satu pun yang
kukenal, semua terasa asing. Apalagi saat kuperhatikan hampir semua peserta
yang hadir menggunakan jubah dan rok panjang. Ops! aku salah kostum rupanya
^_^. Sepanjang jalannya kegiatan aku lebih banyak diam, hanya mengikuti saja
instruksi dari panitia sambil sesekali berbincang dengan beberapa orang yang
mengajakku berkenalan. (Maklum, aku masih sangat pemalu waktu itu, hehe.)
Pertemuan
kedua, kembali kuajak temanku untuk hadir dalam giat FLP yang sejujurnya sungguh
tak kumengerti. Tapi parah, kali ini dia menyatakan sudah tidak berminat untuk
bergabung dengan FLP (O’ow, maklum ada something
trouble saat itu antara aku dan dia terkait
FLP (Rahasia! ^_^)) Jadilah lagi-lagi aku sendiri. Perlahan tapi pasti,
lama-lama aku mulai tertarik dengan FLP. Niat yang awalnya hanya setengah hati
kini telah berubah menjadi yakin sepenuh hati. Ya, aku yakin sepenuhnya bahwa
bersama FLP aku bisa! Di sinilah aku mulai mengembangkan kembali hobi menulisku
yang sempat tertahan. Di sini aku mulai belajar tentang aturan menulis yang benar.
Aku mulai berani mempublikasikan tulisanku di media lokal, alangkah senangnya
saat tulisan pertamaku dimuat harian Banjarmasin Post edisi Minggu 22 Januari
2012. Aku mulai mendedikasikan tulisanku untuk dakwah, aku mulai belajar
menulis cerpen bernafaskan Islam, aku mulai mengenal orang-orang hebat di dunia
kepenulisan. Subhanallah, ternyata
dunia tulis menulis itu sangat luas dan menyenangkan. Aku mulai jatuh cinta
pada FLP dan aku telah jatuh cinta! Hingga saat ini, aku terus belajar dan
berusaha untuk terus menggoreskan penaku ke jalan dakwah. Dakwah kepenulisan!
itulah motto FLP yang kutau. Go FLP! [vie]
Banjarmasin, 30 April 2012
V_2198
Alhamdulillaah...
BalasHapusakhirnya 'tersesat' disini ya Vin... ^-^
insya Allah 'tersesat' dalam kebaikan maksudnya.
hehe...iya tersesat pada awalnya tapi justru di sini menemukan kesejatian akan cinta Illahi Robbi :)
Hapus