"Yang baik tidak bisa lepas dari keburukan dan yang buruk tetap punya kemungkinan menjadi baik"

- Masa lalu boleh kelam, namun masa depan tak boleh suram (V_2198)-

Sabtu, 09 November 2013

Ini Alqur’anku... Mana Alqur’anmu?


Taraaa...! Perkenalkan, mushaf mungil yang berbaju cokelat nan cantik itu adalah alqur’an kesayanganku. Dia bukan al-qur’an pertamaku, tapi dia adalah alqur’an pertama yang aku beli sendiri pada tanggal 22 Januari 2012 silam. Masih baru kan? Ya, sama seperti aku yang juga baru saja mengenal tarbiyah.
Flash back...
Kala itu, di hari pertama aku mengikuti halaqoh. Murobiyah pertamaku menyampaikan rangkaian agenda halaqoh yang mana salah satunya adalah tilawah secara bergiliran. Kala itu pula, aku melihat Murobiyahku itu membawa alqur’an kecil (seukuran alqur’anku yang ada di foto) dan aku pun terinspirasi untuk memilikinya juga mengingat alqur’anku di rumah sudah mulai rusak lembarannya. Lagi pula, aku belum punya alqur’an terjemah. Jadilah si cokelat imut itu kubeli pada pekan berikutnya sebelum aku berangkat halaqoh (yang waktu itu jadwalnya Ahad pagi jam 9) di sebuah toko buku. Alqur’anku ini dilengkapi asbabun nuzul, intisari ayat, dan hadits. Dengan membacanya setiap hari dan mencoba untuk mentadaburinya secara perlahan, aku jadi tau banyak hal. Selain itu aku juga menemukan begitu banyak kalimat indah di