Goresan Ervina Rahiem
paling membanggakan dari laporan yang disampaikan adalah terbentuknya dua cabang baru di ruang lingkup wilayah Kalsel yakni Amuntai dan Barabai. Kang Ali Muakhir pun sangat mengapresiasi kinerja kawan-kawan pengurus wilayah atas kepeduliannya untuk turut serta dalam menyelesaikan permasalahan terkait tuduhan “porno” terhadap buku-buku yang ditulis oleh kawan-kawan sesama anggota FLP.
Sabtu, 01 Juni 2013 FLP Kalsel
kedatangan tamu spesial dari BPP FLP, Kang Ali Muakhir.
Kedatangan beliau di Banjarmasin dalam rangka menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) FLP Kalsel. Sesuai dengan koordinasi ketua wilayah, Kak Nailiya Noor Azizah, maka FLP cabang Banjarmasin bersama dengan cabang Banjarbaru sepakat untuk mengagendakan forum kepenulisan (fk) dadakan demi mencolek segudang ilmu dari penulis cerita anak yang telah memecahkan rekor MURI sebagai penulis cerita anak paling produktif tersebut. Kenapa mau masuk MURI? “karena saya pikir penulis jarang bisa masuk MURI, apalagi penulis cerita anak,” cerita Kang Ali yang sudah melahirkan 300 lebih buku cerita anak itu. Menurut Kang Ali, peluang dalam kepenulisan cerita anak jauh lebih besar dibandingkan dengan cerita remaja dan dewasa. Banyak penerbit yang justru mencari naskah cerita anak untuk dibukukan. (Wow!) Dalam fk dadakan ini, Kang Ali juga membagi 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam kepenulisan, yakni ide, tokoh dan ending. Sebelum memulai membuat cerita anak, penting untuk membuat rangkaian cerita lebih dulu. Untuk membuat tokoh, ambillah objek yang paling dekat. Kemudian, agar cerita yang kita olah tidak “loncat” ke sana kemari, lebih baiknya menentukan ending cerita terlebih dahulu. Agar cerita menarik, buatlah opening yang “unik”. Puncak dari rangkaian fk adalah foto bareng bersama penulis yang kini
menetap di Bandung tersebut. ^_^.
Kedatangan beliau di Banjarmasin dalam rangka menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) FLP Kalsel. Sesuai dengan koordinasi ketua wilayah, Kak Nailiya Noor Azizah, maka FLP cabang Banjarmasin bersama dengan cabang Banjarbaru sepakat untuk mengagendakan forum kepenulisan (fk) dadakan demi mencolek segudang ilmu dari penulis cerita anak yang telah memecahkan rekor MURI sebagai penulis cerita anak paling produktif tersebut. Kenapa mau masuk MURI? “karena saya pikir penulis jarang bisa masuk MURI, apalagi penulis cerita anak,” cerita Kang Ali yang sudah melahirkan 300 lebih buku cerita anak itu. Menurut Kang Ali, peluang dalam kepenulisan cerita anak jauh lebih besar dibandingkan dengan cerita remaja dan dewasa. Banyak penerbit yang justru mencari naskah cerita anak untuk dibukukan. (Wow!) Dalam fk dadakan ini, Kang Ali juga membagi 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam kepenulisan, yakni ide, tokoh dan ending. Sebelum memulai membuat cerita anak, penting untuk membuat rangkaian cerita lebih dulu. Untuk membuat tokoh, ambillah objek yang paling dekat. Kemudian, agar cerita yang kita olah tidak “loncat” ke sana kemari, lebih baiknya menentukan ending cerita terlebih dahulu. Agar cerita menarik, buatlah opening yang “unik”. Puncak dari rangkaian fk
Puncak kedatangan Kang Ali Muakhir
di Banjarmasin adalah menghadiri rangkaian agenda Muswi
l FLP Kalsel yang
diselenggarakan pada hari Minggu tanggal 2 Juni 2013 di SIT Ukhuwah
Banjarmasin. Acara yang dipandu oleh Kak Saprudi ini dihadiri oleh perwakilan masing-masing
cabang FLP Kalsel yakni Banjarmasin, Banjarbaru, Amuntai, dan Barabai. Acara
yang dimulai pukul 10.00 wita ini diisi dengan laporan pertanggungjawaban
pengurus wilayah periode 2011-2013 yang disampaikan oleh Kak Nailiya Noor Azizah
dan Kak Nailiya Nikmah. Salah satu prestasi yang paling membanggakan dari laporan yang disampaikan adalah terbentuknya dua cabang baru di ruang lingkup wilayah Kalsel yakni Amuntai dan Barabai. Kang Ali Muakhir pun sangat mengapresiasi kinerja kawan-kawan pengurus wilayah atas kepeduliannya untuk turut serta dalam menyelesaikan permasalahan terkait tuduhan “porno” terhadap buku-buku yang ditulis oleh kawan-kawan sesama anggota FLP.
Usai penyampaian laporan
pertanggungjawaban, musyawarah wilayah FLP Kalsel pun menentukan kandidat calon
ketua yang akan meneruskan goresan tinta FLP Wilayah Kalsel di periode
2013-2015. Dari ke empat cabang FLP yang hadir plus para pengurus wilayah periode 2011-2013 sepakat menunjuk Kak
Saprudi sebagai kadidat calon Ketua FLP Wilayah Kalsel periode 2013-2015.
Berhubung Kak Saprudi merupakan satu-satunya calon yang diajukan bersama, maka
agenda sidang pun (terpaksa) dipersingkat. Dan secara mutlak, tongkat
kepemimpinan pun diserahkan kepada Kak Saprudi oleh Kak Nailiya Noor Azizah. Barakallah...
*Selamat
atas terpilihnya Kak Saprudi sebagai Ketua Pengurus Wilayah FLP Kalsel periode
2013-2015. Semoga di bawah kepemimpinan beliau, FLP Kalsel dapat lebih berkilau
lagi sehingga menghasilkan lebih banyak pejuang-pejuang pena yang semakin
mencerahkan. Aaamiin...
Banjarmasin,
05 Juni 2013
V_2198
moga sukses selalu untuk FLP Kalsel
BalasHapusAaamiin... ^_^
Hapus