"Yang baik tidak bisa lepas dari keburukan dan yang buruk tetap punya kemungkinan menjadi baik"

- Masa lalu boleh kelam, namun masa depan tak boleh suram (V_2198)-

Sabtu, 20 April 2013

Kalau cinta katakan saja...


 Kalau cinta katakan saja...
Coretan : Ervina Rahiem

Salam Pena, (Loh?)
            Mumpung lagi rajin nulis, aku ingin menulis apa saja di blog cantikku ini. Ya, suka-suka gue lah, blog blog gue, tulisan juga tulisan gue, masalah buat eloooh?! Nggak suka? Ya udah, ke laut aja sono!
            Eh, jangaaaaann... karena udah terlanjur mampir di sini, nggak afdhol kalo nggak masuk dulu. Eh, maksudnya... lanjutin dulu bacanya, hehe. Oke... oke... ane ucapin syukron katsir deh atas kesediaannya melototin tulisan ane yang penting kagak penting ini ^_^ (Ini orang nggak konsisten banget sih, pake bahasa kok nyampur aduk kayak semen sama pasir aja! Eh?). Udah, udah... sekali lagi saya ingetin, kalo ini adalah coretan saya. Jadi terserah saya. Oke? Ente cukup duduk manis aja depan layar sambil mandangin tulisan gaje ini sembari dipikir-pikir, mau dikasih koment apaan ntar mahakarya super spesial ini ~_~
            Bae’ laaaahh... to the point aja deh. Cekidot...!
            Sebenarnya aku pengen nulis tentang seseorang. Ya, lagi-lagi tentang seseorang. Seseorang yang kadang-kadang masih suka terpikirkan olehku (Nah lho... ketauan deh!) Upss...! :D
            Jadi gini, Sob. Beberapa waktu aku gila-gilaan (lagi musim gila) sama sohibku nun jauh di seberang sana. Dia menyarankan aku buat mengungkapkan saja perihal perasaanku ke doi. Aiitsh... apaan coba? Perasaan apa? (Sok lupa, hihihi...). Setelah beberapa waktu menimbang, mengukur, dan meneliti (???) tiba-tiba muncul satu ide yang brilliant (menurutku) di otak kecilku. Apa hayooo...? hehe. Taraaaaaang...! Kasih tau nggak ya...? Nih aku kasih tau, simak yaa.... aku terpikir untuk mengirimkan surat pendek ke doi. (Hah!). Ya, nggak apa-apa kan kalo aku agak nekat sedikit? Daripada terus-terusan tersiksa begini. Iya nggak, Sob? Nah, lalu mulailah terpikirkan olehku tentang surat pendek tersebut. Seperti yang dipertanyakan juga oleh sohibku saat aku minta pendapatnya tentang ide brilliant (alias gila) ku, “isinya apa?”. Ya, sampai saat ini aku masih bingung memikirkan surat pendek apa yang akan aku kirimkan ke dia. Menurut sobat sekalian apa? Apa yang sebaiknya kukirim untuknya? Apakah Surat An-Naba, Surat Al-Buruj, Surat Ath-Thariq, Surat Asy-Syam, Al-Lail, Al-Fajr, Adh-Dhuha, Al-Bayyinah, atau mungkin Surat Al-Fatihah aja kali yaa? Hehe... ditunggu sarannya ya, Sob.

Salam perdamaian. Peaaaaace...! ^_^v


Banjar Indah Permai, April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukron sudah meninggalkan pesan di blog ini. ^_^