"Yang baik tidak bisa lepas dari keburukan dan yang buruk tetap punya kemungkinan menjadi baik"

- Masa lalu boleh kelam, namun masa depan tak boleh suram (V_2198)-

Senin, 11 Maret 2013

Cahaya Cinta Sang Pemilik Cinta


Cahaya Cinta Sang Pemilik Cinta
Coretan : Ervina Rahiem


Ini kisahku tentang dia. Ah, dia. Dia itu siapa? Yang jelas, dia itu bukan siapa-siapa, bagi kalian. Dan dia pun tak berarti apa-apa, juga bagi kalian. Hehe... ^_^
Tapi bagiku berbeda. Sejujurnya aku pun tak mengerti seberapa berarti dia bagiku. Tapi jelas dia tak lebih berarti dari kedua orangtuaku. Ya, karena dia bukan siapa-siapa, untuk saat ini ~_~
Lalu? Dia, dia adalah seorang yang aku kagumi sejak pertama aku melihatnya. Entah apa yang membuatku selalu terpikir akannya sejak pertemuan pertama itu. Ah, nampaknya api cinta telah membakar hatiku lewat pandangan yang tak terjaga saat itu. Whaaatt?! Cinta?! Tidak! Aku tak pantas mengatakan ini sebagai cinta. Selain karena rasa itu belum halal untukku. Aku pun tak pernah mengerti perasaan macam apa yang menggerogoti hatiku ini. Yang jelas, dia itu teman yang lebih dari sahabat. Dan dia adalah sahabat yang lebih dari saudara. *Ah ribet! :D
Baiklah, kuceritakan saja awal perkenalanku dengannya. Aku tau namanya sudah sejak lama. Dari seorang temanku yang kebetulan satu kampus dengannya. Lalu di suatu kesempatan yang tanpa disengaja aku bertemu dengannya, saat itu tanpa perkenalan. Aku hanya duduk manis membiarkan dia ngobrol dengan temanku itu. Aku tak bermaksud menangkap obrolan mereka. Pun tak terbesit keinginan untukku memperhatikan gerak-geriknya. Intinya, masa bodoh! Walaupun sebenarnya, tanpa kusadari saat pertama melihatnya sebelumnya, ada desir yang tak kumengerti menyapa hatiku. Dan di sela obrolan itu... sekilas kulempar pandang ke arahnya. Dia menangkap tatapanku dengan senyum sekenanya. Takjim aku membalas senyuman itu. Sopan, sederhana, dan bersahaja. Itu kesan yang kutangkap pertama kali darinya. Dan, pstt... desir aneh itu kembali menyapaku lembut. Beberapa minggu kemudian, aku baru berkenalan dengannya lewat maya.
Dan di sini awal kisahku, kisah tentang sebuah perjalanan penting dalam hidupku. Sejak mengenalnya, keadaan hatiku berubah 360 derajat. Darinya aku mendapat jawaban hatiku yang rindu akan Rabb-ku. Entah bagaimana caranya, banyak nasihat darinya yang begitu ringan untuk kuturuti hingga akhirnya aku menemukan kembali cahaya cinta-Nya yang telah lama hilang dari hatiku. Bahkan lebih dari itu. Dia bagiku, bak sebuah pintu yang membawaku pulang. Aku yang sekarang, sangat jelas bukanlah aku yang dulu. Dan itu semua, tak lepas dari kesabarannya dalam membimbingku hingga hatiku menjadi lembut dan dapat menyambut cahaya cinta Rabb-ku.
Cintakah aku padanya? Aku tak tau. Apa yang terjalin antara aku dengannya, tak pernah kuartikan lebih. Bagiku itu hanyalah sebatas pertemanan biasa. Aku tak pernah menganggap nasihat-nasihat yang dia berikan dengan tulus itu sebagai sebuah perhatian khusus. Aku menerima semuanya dengan ikhlas, insya Allah karena-Nya.
Lalu, perasaan apa ini? Entahlah... biarkan waktu yang kan menjawabnya.

Yaa Allah... Yaa Rahman... Yaa Rahim...
Yaa Aziz... Yaa Lathif...

Ya Allah, fitrah rasa yang Kau hujamkan di hatiku ini,
adalah anugerah dan ujian untukku.
Jadikan ini sebagai jalan cinta dan kedekatanku padaMu.
Jauhkan aku dari segala keraguan
dan kekhawatiran terhadap ini semua.

Ya Allah... kutitipkan dia padaMu,
Tetapkan dia untukku, jika dia baik
untuk urusan dunia dan akhiratku.
Jaga dia Yaa Rabb...
hingga tiba waktu Kau ridha padaku...


Banjar Indah Permai, Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukron sudah meninggalkan pesan di blog ini. ^_^