"Yang baik tidak bisa lepas dari keburukan dan yang buruk tetap punya kemungkinan menjadi baik"

- Masa lalu boleh kelam, namun masa depan tak boleh suram (V_2198)-

Senin, 30 April 2012

Pengalaman Tak Terduga


            Sabtu, 21 April 2012.
           “Perkuliahan hari ini dibatalkan karena mati lampu.” Wew, panas-panas berangkat dari rumah menuju kampus, eh tiba-tiba sang dosen membatalkan perkuliahan begitu karena mati lampu? Hmm, maklum lah LCD tak bisa menyala dan ruangan kuliah gelap tak ada pencahayaan! Ya sudahlah, hari ini agenda perekrutaran anggota baru FLP cabang Banjarmasin di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Ah, daripada balik ke rumah mending bantu teman-teman di sana. Jadilah aku meluncur ke TKP. Ada dua anggota ihkwan dan satu akhwat panitia yang senantiasa setia menunggu kedatangan calon anggota. Angin berhembus sepoi-sepoi menambah sejuk udara di halaman masjid raya yang di penuhi pohon-pohon. Helai daun-daun kering yang tersapu angin bergerak seirama mengikuti arah angin yang bertiup kencang. Perlahan rintik hujan mulai berjatuhan di sela pepohonan yang rimbun dedaunan. Aku dan tiga orang temanku segera berpindah ke teras masjid agar tak kebasahan.
        Sembari menunggu adzan ashar berkumandang, aku membaca tulisan-tulisan calon anggota yang sudah mendaftar. Subhanallah, tulisannya bagus dan kelihatannya mereka sangat antusias sekali untuk bergabung dengan FLP. Eits, tapi bukan ini yang ingin menjadi bahan catatanku kali ini. Aku hanya ingin bercerita tentang sebuah pengalaman yang sangat asing bagiku. Ketika adzan ashar berkumandang, aku dan salah
seorang temanku bergerak menuju tempat wudhu. Usai berwudhu dan merapikan kembali jilban, kami pun masuk ke dalam masjid untuk melaksanakan sholat ashar. O’ow, ternyata mukena di masjid itu sudah habis, aku terlambat! L. Terpaksa aku menunggu giliran sholat berikutnya, sholat sendirian. hikz!
     Nah ini dia nih pengalaman asingnya. Ketika aku akan melaksanakan sholat ashar sendiri (dengan meminjam mukena temanku), tiba-tiba ada seorang ibu berdiri tepat di sampingku. Rupanya beliau tadi juga nggak kebagian mukena, hehe. Eh, eh, tapi kok gerakan sholatnya mengikuti gerakan sholatku? Deg, jadilah sholatku waktu itu dipenuhi dengan berbagai macam pikiran. Usai sholat, aku pulang ke rumah. Rupanya pikiranku ketika sholat tadi terus membayangiku. Akhirnnya, karena tak mau terus dihantui rasa penasaran, aku menanyakan perihal tersebut pada temanku dan murobiku. Dan penjelasan mereka benar-benar membuatku tercengang, ternyata ibu-ibu tadi telah menjadi makmumku! Appppppaaa? hari ini aku menjadi imam? Astaghfirullah atau Subhanallah kah yang harus kuucapkan? Tapi sungguh ini adalah pengalaman pertamaku mengimami sholat berjama’ah. Pengalaman yang tak terduga, dan tentunya juga membuatku takut. Bukankah seorang imam harus mempertanggungjawabkan makmumnya? Astaghfirullah, sungguh aku benar-benar belum siap untuk menjadi imam. Tapi, mau bagaimana lagi? ini sudah terjadi? dan biarlah Allah yang menilai. Yang pasti, sejak saat itu aku berjanji untuk lebih memperbaiki sholatku dan mempersiapkan diri untuk menjadi imam wanita. Semoga suatu saat aku bisa, tapi jelas saat ini aku masih belum siap. Hiks! :(

Banjarmasin, 30 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukron sudah meninggalkan pesan di blog ini. ^_^