"Yang baik tidak bisa lepas dari keburukan dan yang buruk tetap punya kemungkinan menjadi baik"

- Masa lalu boleh kelam, namun masa depan tak boleh suram (V_2198)-

Senin, 30 April 2012

FLP, Aku Jatuh Cinta!


FLP. Sebelumnya aku sama sekali tidak tahu tentang ini, padahal hobi yang kutekuni beberapa tahun belakangan ini seharusnya membuat kata FLP tidak asing bagiku, tapi sungguh aku tak pernah tahu sama sekali tentang FLP kala itu. Suatu ketika, seorang teman mem-forward SMS padaku, yang isinya tentang sebuah seminar menulis nasional yang diadakan oleh FLP Wilayah Kal Sel. Teringat dengan hobi tulis menulis, aku pun menyatakan diri untuk ikut serta dalam acara tersebut.
            Minggu, 15 Mei 2011. Aku bersama seorang temanku menuju aula ex.Dekrasnada Kal Sel yang terletak di Kompleks Perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan. Nuansa Islami! itulah yang kurasakan saat berdiri di pintu masuk aula dan melakukan daftar ulang. Tempat duduk peserta laki-laki dan perempuan terpisah. Padahal saat itu aku datang bersama seorang teman laki-lakiku, sempat kagok juga awalnya
karena aku terbiasa berbaur dengan orang yang sudah kukenal sebelumnya dalam setiap kegiatan (ya, maksudnya sih kalau nggak ngerti kan ada yang ditanya, hehe). Apa boleh buat? kami hanya berdua dan aku harus terima kenyataan bahwa aku harus duduk sendiri!
            Dari seminar yang diisi oleh Mbak Izzatul Jannah (Ketua FLP Pusat) dan Kang Y.S Agus Suseno (Sastrawan Kal Sel) itulah aku baru tau bahwa FLP atau Forum Lingkar Pena adalah sebuah organisasi kepenulisan yang tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan dunia, wow! Ke mana aja selama ini, Vin? hehe. Kadang malu juga, mengaku hobi menulis tapi nggak tahu tentang FLP dan organisasi kepenulisan lainnya. Ya, maklum lah, selama ini aku menulis hanya untuk kesenangan pribadi, menuangkan khayalan yang mengendap di pikiran, dan mengkreasikan kata-kata dalam tulisan. Padahal temanku itu, sudah tahu banyak tentang FLP sejak dia masih duduk di bangku SMP, bahkan dia berminat sekali untuk jadi anggota FLP, hihi ^_^
            Kesan setelah mengikuti seminar? biasa aja. Hehe. Memang sih, aku cukup terkesan dengan peluncuran buku perdana FLP Wilayah Kal Sel. Apa pikiranku saat itu coba? “Ada juga ternyata penulis dari Kalimantan Selatan, hihihi.” Kacau memang, ckckck. Tapi diam-diam ada rasa penasaran juga ternyata tentang FLP. Di akhir acara, panitia mengumumkan bahwa formulir pendaftaran anggota baru FLP cabang Banjarmasin dapat diambil sama panitia dan langsung diisi di tempat. “Ikut, yuk?” ajakku pada temanku. Sempat ada ragu, karena aku dan temanku terpisah domisili, aku di Banjarmasin dan dia di Banjarbaru, sementara FLP sendiri mempunyai cabang di dua kota tersebut. Bodo! isi saja dulu formulirnya, untuk ke depannya lihat nanti lah. hehe. Akhirnya dengan setengah keyakinan, kuputuskan mengisi form keanggotaan yang banyak kosong karena aku sama sekali tak punya pengalaman tulis menulis, hehe ^_^.
             Seolah-seolah bersikap tenang, ternyata ada harap-harap cemas juga menunggu undangan dari FLP, hehe. Setelah dua bulan menunggu, akhirnya di pertengahan Juli salah satu panitia mengirimkan SMS yang aku tunggu-tunggu. Calon angggota baru FLP diharapkan dapat berhadir dalam Meet and Great FLP Cabang Banjarmasin di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Kuajak temanku yang dulu sama-sama mengisi formulir keanggotaan untuk hadir, tapi sayang dia berhalangan karena sedang ada tugas KKN di luar kota. Bermodal nekat, jadilah aku berangkat seorang diri. Tak ada satu pun yang kukenal, semua terasa asing. Apalagi saat kuperhatikan hampir semua peserta yang hadir menggunakan jubah dan rok panjang. Ops! aku salah kostum rupanya ^_^. Sepanjang jalannya kegiatan aku lebih banyak diam, hanya mengikuti saja instruksi dari panitia sambil sesekali berbincang dengan beberapa orang yang mengajakku berkenalan. (Maklum, aku masih sangat pemalu waktu itu, hehe.)
            Pertemuan kedua, kembali kuajak temanku untuk hadir dalam giat FLP yang sejujurnya sungguh tak kumengerti. Tapi parah, kali ini dia menyatakan sudah tidak berminat untuk bergabung dengan FLP (O’ow, maklum ada something trouble saat itu antara aku dan dia terkait FLP (Rahasia! ^_^)) Jadilah lagi-lagi aku sendiri. Perlahan tapi pasti, lama-lama aku mulai tertarik dengan FLP. Niat yang awalnya hanya setengah hati kini telah berubah menjadi yakin sepenuh hati. Ya, aku yakin sepenuhnya bahwa bersama FLP aku bisa! Di sinilah aku mulai mengembangkan kembali hobi menulisku yang sempat tertahan. Di sini aku mulai belajar tentang aturan menulis yang benar. Aku mulai berani mempublikasikan tulisanku di media lokal, alangkah senangnya saat tulisan pertamaku dimuat harian Banjarmasin Post edisi Minggu 22 Januari 2012. Aku mulai mendedikasikan tulisanku untuk dakwah, aku mulai belajar menulis cerpen bernafaskan Islam, aku mulai mengenal orang-orang hebat di dunia kepenulisan. Subhanallah, ternyata dunia tulis menulis itu sangat luas dan menyenangkan. Aku mulai jatuh cinta pada FLP dan aku telah jatuh cinta! Hingga saat ini, aku terus belajar dan berusaha untuk terus menggoreskan penaku ke jalan dakwah. Dakwah kepenulisan! itulah motto FLP yang kutau. Go FLP! [vie]

Banjarmasin, 30 April 2012
V_2198

2 komentar:

  1. Alhamdulillaah...
    akhirnya 'tersesat' disini ya Vin... ^-^
    insya Allah 'tersesat' dalam kebaikan maksudnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe...iya tersesat pada awalnya tapi justru di sini menemukan kesejatian akan cinta Illahi Robbi :)

      Hapus

Syukron sudah meninggalkan pesan di blog ini. ^_^